Rabu, 30 Desember 2015

ISTIQOMAH





 Manusia terkadang mengalami kelesuan setelah sebelumnya semangat,mengalami kelemahan setelah sebelumnya kuat,Hal ini bisa terjadi dalam aktifitas duniawi,terlebih lagi dalam berbagai cabang kebaikan dan ibadah,yang tentunya syetan tidak akan membiarkan seseorang melangkah dengan istiqomah,meski hal ini
Merupakan sunnatullah,bukan berarti perkara ini boleh dibiarkan begitu saja.
Banyak faktor yang menjadi penyebab,diantaranya:

1.Beratnya ujian dan musibah yang dihadapi
2.Lalai dalam memperbarui iman
3.Terpesona dengan megahnya kehidupan dunia
4.Salah pergaulan
5.Kurangnya kesabaran

Yang jelas istiqomah dalam artian : menempuh jalan ( agama ) yang lurus ( benar ) dengan tidak berpaling kekiri ataupun kekanan,melaksanakan semua bentuk ketaatan ( kepada ALLAH ) lahir dan batin,dan meninggalkan segala bentuk larangan-Nya,tampaknya mudah diucapkan tapi sungguh begitu berat untuk dilakukan.

KEUTAMAAN ISTIQOMAH
Bila istiqomah begitu berat, layak bila Allah SWT menjanjikan kabar gembira bagi mereka yang mampu menjalankannya : "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"kemudian mereka istiqomah,maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan : "janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;dan gembirakanlah mereka dengan surga yang dijanjikan Allah kepadamu".kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat;didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula didalamny6a apa yang kamu minta (Q.S Fusilat:30-31)

Ayat diatas menceritakan bahwa orang yang teguh diatas tauhid dan ketaatan,maka malaikatpun akan memberikan kabar gembira padanya ketika maut menjemput ''janganlah takut dan jangan bersedih''. Mujahid, Ikrimah, dan Zaid bin Aslam menafsirkan ayat tersebut: ''Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah baersedih dengan dunia yang akan kalian tinggalkan yaitu anak,keluarga,harta dan tanggungan hutang.karena para malaikat nanti akan mengurusnya.''Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan.Yang mana didalamnya dia mendapatkan berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan. Subhanallah.......
 



Tugas pra: ririsaci.com

Selasa, 29 Desember 2015

PANDUAN MAIN DARBUKA FREESTYLE





Bermain darbuka itu seperti orang berbicara.. Bila ada dua orang berbicara itu mestinya harus ada dialog. Dalam dialog ada pihak yang berbicara dan ada juga yang mendengar, ini adalah aturan mutlak, Singkatnya bila kawan kita sedang bermain solo, sebisa mungkin kita tidak boleh bermain lebih keras dari dia. Artinya kita mendengarkan kata kata yg diucapkannya. sebaliknya juga demikian.. Bila peraturan sederhana ini di abaikan maka yg terjadi hanya kebisingan, hanya suara bising karena semua orang berbicara pada saat bersamaan, permainan darbuka kita tidak akan bermakna apa apa selain hanya mengganggu kuping orang.. selain itu di segi etisnya bila kita sedang terlibat jamming dengan orang lain perlu di ingat bahwa tidak lah sopan menyelak/ memotong pembicaraan orang lain karena orang tersebut akan merasa sangat tersinggung, Jangan memotong permainan orang lain karena kita ingin ikut juga bermain solo, tunggu sampai dia selesai dengan permainan solonya dan jadilah pendengar yang baik dan bersikaplah yang baik dengan roman muka yang menyenangkan sehingga kita turut tenggelam dalam permainan jadi munculah rasa kebersamaan dan keakraban diantara semua yg terlibat sehingga permainanpun menjadi menarik ini yang kita sebut dengan istilah "chemistry" dalam bermusik. Dalam berbagai kasus kita sering jumpai pemain yang terlalu bernafsu ingin mengisi setiap jeda kosong dalam irama, tak peduli dia hebat, senior atau pemula sama saja. Itu sangat tidak sopan karena pemain lain punya hak yang sama dengan kita.. buatlah suasana dalam jamming itu seperti layaknya kesantunan pergaulan sehari hari dengan kawan. Kita harus ingat tidak ada yang suka dengan orang yang terlalu banyak bicara tanpa memberi kesempatan pada orang lain, tidak pernah mau jadi pendengar... Pemain dengan karakter seperti ini sangat kekanak kanakan, ingin pamer belaka jadi sebisa mungkin hindari pengalaman memalukan itu.

Bermain darbuka itu seperti orang berbicara. Jika kita berbicara harus tahu vocabulary (Perbendaharaan kata) dan mengerti kata kata yang akan kita ucapkan. Harus mengerti titik, koma dan spasi (Ruang kosong) diantara kata dalam kalimat. Bicara tanpa pakai titik koma dan spasi plus artikulasi (Pengucapan kata kata) yang jelas, sulit sekali bagi kita untuk mengharapkan orang lain bisa mengerti dengan gamblang apa yang kita maksud. Bermain darbuka pun demikian.. Kita harus tau dan memperkaya perbendaharaan bunyi darbuka, mengerti frase dan kalimat ritem yang akan kita mainkan, Pintar meletakkan koma, titik dan spasi diantara kalimat ritem, Tau kapan kita harus meletakkan spasi (saat kosong) diantara pukulan pukulan, Tau cara memainkan setiap bunyi darbuka dan matang dalam membunyikan semua perbendaharaan bunyi. Dum dan Tek adalah seperti huruf "vocal" sedangkan Slap dan lain2 adalah "konsonan". Barulah kita bisa mencapai sebuah tahap yg kita sebut sebagai keindahan musikal..